Jatim TV || Surabaya, - Walikota Surabaya Eri Cahyadi, menghadiri kegiatan buka bersama (Bukber) di Masjid Al Kautsar, jl. Simorejo X, kelurahan Simomulyo, kecamatan Sukomanunggal surabaya, jumat petang (04/4/2024) Sekira Pukul 17.00 Wib.
Penulis : din
Turut hadir pada kunjungan Walikota, para Kepala Dinas (UPTD) Kota Surabaya, Camat Sukomanunggal Dwi Anggara Widyasukma, Lurah Simomulyo Fendi, polsek sukomanunggal, Babinkabtibnas Sukomanunggal, Babinsa Kel. Simomulyo dan satpol PP Kelurahan Simomulyo.
Acara diawali Shalat Magrib berjamaah di Masjid Al Kautsar PBI, yang diimami Walikota Surabaya, dilanjutkan dengan buka puasa bersama di pelataran masjid.
Dalam kunjungan dan silaturahminya, Eri Cahyadi disambut langsung Ketua Yayasan H. Didik Junaidi beserta pengurus Yayasan Masjid Al-kautsar.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua Yayasan beserta jajarannya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya. Angka kemiskinan turun berkat terobosan membentuk Kampung Madani. Kampung Madani adalah implementasi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs/ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang bergerak dalam 4 pilar utama, yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, tata kelola dan hukum. Skema pemberian bantuan yang dilakukan dalam bentuk zakat Kampung Madani dengan mendata warga miskin di setiap kelurahan melibatkan RT/RW.
"Ketika mereka berzakat Infaq sodaqoh dan tidak dikeluarkan, tapi diberikan kepada kampungnya atau warga sekitar, maka di situlah akan tercipta sesuatu kebahagiaan. Itu yang mengerjakan bersama kita, tapi duduk bersama dengan RT/RW dan perwakilan dari masyarakat. Kita harus tahu yang mana yang benar-benar miskin yang berhak menerima," kata Eri Cahyadi.
Eri menyadari mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya dengan memberi bantuan, tetapi juga harus membentuk dan merubah orang itu untuk terlepas dari kemiskinan. Dia menargetkan, pemberian zakat dilakukan selama tiga bulan saja, dengan harapan masyarakat nantinya sudah mandiri dari segi ekonomi berkat bantuan tersebut.
"Di dalam tiga bulan itu maka kewajiban kita adalah bisa melepas mereka dari mujtahid menjadi mustaji. Jadi kita punya waktu tiga bulan jadi setiap keluarga itu harus memiliki pendapatan minimal Rp 5 juta," ujarnya.
Eri memiliki keinginan membangun Kota Pahlawan itu dengan kekuatan agama. Tidak hanya satu, melainkan semua agama.
"Saya ingin membangun Surabaya ini dengan kekuatan agama, agama apapun itu. Dan satu yang membuat saya agak kaget juga, agama lain protes, non muslim protes. 'Eh, Pak Wali, jangan hanya kampung Madani, karena Islam itu boleh, tapi kami juga bantu'. Di situ lah akhirnya nanti selain Kampung Madani, kami meresmikan 3, Kampung Pancasila," ucapnya.
"Kampung Pancasila memang dia dalam satu kampung, Kristen, Islam, Hindu, Konghucu, Protestan, Katolik, jadi satu, dia sudah mampu menyelesaikan di RW-nya. Bahkan dia membantu RW lain dan kelurahan lain. Kalau Madani hanya orang Muslim kalau ini semuanya," lanjutnya.
Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya juga memiliki program pengentasan kemiskinan yakni padat karya yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah. Dia menyebut angka kemiskinan di Surabaya kini mengalami penurunan yang luar biasa.
"Pemerintah kota Surabaya menyiapkan pekerjaan dengan padat karya, padat karya ini kita berikan mereka masuk kita data dan ternyata penurunan itu luar biasa dari 10 juta menjadi 250 ribu orang miskin. Dari 250 ribu ini ada 56 ribu KK (miskin)," jelasnya.
Hari ini kurang 15 KK yang belum bekerja, kita kerjakan minggu ini, teman-teman punya kota kinerja memberikan data itu untuk menyelesaikan data, sehingga diberikan padat karya 15 orang ini akan mendapatkan pekerjaan dengan minimal Rp 5 juta," lanjutnya.
Penulis : din
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
COMMENTS