Jatim.Tv || Jakarta - Ketua Umum DPP Barisan Muda Wirausaha Indonesia (DPP BMWI) Syamsul Hidayah, hadir ke Masjid Istiqlal Jakarta dalam Acara Seminar yg di Adain Oleh Voice Of Istiqlal.
Senin (20/11/2023) sebagai narasumber seminar : Membangun Jiwa Kewirausahaan Generasi Muda Indonesia.
Dengan tema “Building Entrepreneurship Spirit Of Indonesian Young Generation”, seminar ini menghadirkan Syamsul Hidayah Selaku ketua Umum DPP Barisan Muda Wirausaha Indonesia yang sukses untuk berbagi pengalamannya Dalam Dunia Pendidikan, Kewirausahaan dan Organisasi.
Dalam seminar tersebut, ia berbagi pengalamannya dalam Memimpin Organisasi kewirausahaan, bisnis dan Pendidikan sekaligus memperkenalkan Organisasi Barisan Muda Wirausaha Indonesia dan Program - Program yg sudah di jalankan.
Menurutnya, anak muda, adalah agent of change.
Pengambil kebijakan dan perubahan di masa depan.
Syamsul Hidayah menyampaikan Program Kami di Barisan Muda Wirausaha Indonesia saat ini yg sudah di jalankan yaitu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru dan menciptakan Mentor-mentor Wirausaha.
Selain itu Ketua Umum DPP Barisan Muda Wirausaha Indonesia Periode 2023 - 2026 ini menyampaikan memperkenalkan program Barisan Muda Wirausaha Indonesia seperti Mentoring Legalitas Ijin Usaha dan Mentoring Kewirausahaan lainnya Ia menekankan pada aspek mindset Untuk kita bisa berkembang.
Menurutnya, seorang pemimpin dan bisnis harus bisa mengendalikan dirinya sendiri dulu sebelum bisa berbisnis dan berhubungan dengan orang lain.
“ Yang pertama, kita harus mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif. Kedua berolahraga, lalu berpikiran terbuka, dan tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi,” jelasnya
Satu hal terpenting lainnya yang ia sebutkan bahwa pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang membentuk keteladanan.
Tidak ada yang lebih kuat dari ini. Kekuatan pemimpin terbesar ada di keteladanan, karena berarti dia sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri sebelum dia memimpin orang lain,” tambahnya.
Sedangkan untuk para mahasiswa yang hadir, ia berpesan untuk tidak menjadi egois dan mementingkan kepentingan sekelompok orang dibandingkan kepentingan bersama dan terus berjuang.
Menurutnya, hal ini sangat terasa ketika kita memimpin suatu organisasi atau bisnis yang besar.
Biasanya orang-orang di organisasi atau di bisnis tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempunyai ego sektoral yang besar sehingga menghambat pengambilan keputusan.
Padahal menurutnya, kemajuan zaman saat ini menuntut orang-orang untuk tidak lagi mempertahankan budaya kerja sendiri-sendiri dan melihat suatu keputusan hanya dari satu sudut pandang," pungkas.
Penulis: basir
COMMENTS